makalah prakarya bahan makan hewani


MAKALAH PRAKARYA
Bahan Pangan Hewani dan Cara Pengolahanya



                                                           
                                                                               



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala petunjuk dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan judul “Pengelolaan Bahan Pangan Hewani Serta Cara Pengolahanya . Makalah ini diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran produktif, Makalah ini memuat  pengertian bahan pangan hewani, macam , kandungan serta cara pengolahanya          
  Penulis menyadari sepenuhnya, tanpa bantuan berbagai pihak, Makalah ini tidak akan terwujud. Melalui Makalah ini penulis mengucapkan banyak terimakasih atas segala bimbingan dan bantuannya sehingga dalam mengerjakan tugas selesai tepat pada waktunya
            Penulis menyadari masih banyak ketidaksempurnaan dalam penyusunan Makalah ini, oleh karena itu diharapkan kritik maupun saran demi kesempurnaan Makalah ini. Semoga Makalah ini mendapat ridho dari Allah SWT dan bermanfaat bagi kita semua.

                                                                                                                     penulis










1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................                           1  
DAFTAR ISI ................................................................................................. ....                                 2
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................                     3
      A.    Latar Belakang .........................................................................................                             3
      B.     Tujuan Penulisan ......................................................................................                           4
      C.     Rumusan Masalah ....................................................................................                           4
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................                     5
A.pengertian bahan pangan hewani ...........................................................                        5

 B.Jenis jenis bahan pangan hewani................................................................                   5

 C. Kandungan bahan pangan hewani...........................................................                       6,7,8

D.Cara pengolahan bahan pangan hewani....................................................                       9,10
BAB III PENUTUP ...........................................................................................                   11
      A.    Simpulan ...................................................................................................                          11











2
BAB I
PENDAHULUAN

    A.    Latar Belakang
Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani). Bahan pangan nabati adalah bahan-bahan makanan yang berasal dari tanaman (bisa berupa akar, batang, dahan, daun, bunga, buah atau beberapa bagian dari tanaman bahkan keseluruhannya) atau bahan makanan yang diolah dari bahan dasar dari tanaman. Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang bahan dasarnya dari hasil hewan. Kedua bahan pangan ini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan yang berbeda pula,dalam hal ini yang diuraikan adalah bahan pangan hewani. Bahan pangan hewani meliputi susu, telur, daging dan ikan serta produk-produk olahannya yang bahan dasarnya berasal dari hasil hewani.Bahan pangan hewani memiliki karakteristik yang membedakan dengan bahan pangan nabati. Beberapa diantaranya adalah:
a)      Bahan pangan hewani memiliki daya simpan yang jauh lebih pendek daripada bahan pangan nabati bila dalam keadaan segar (kecuali telur). Pendeknya daya simpan ini terkait dengan struktur jaringan hasil hewani dimana bahan pangan hewani tidak memiliki jaringan pelindung yang kuat dan kokoh sebagaimana pada hasil tanaman.
b)      Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.
c)      Karakteristik masing-masing bahan pangan hewani sangat spesifik sehingga tidak bisa digeneralisasi. Sifat pada daging sangatlah berbeda dengan sifat telur. Berbeda dengan pangan nabati yang memiliki kesamaan dalam hal jaringan-jaringan atau komponen-komponen penyusunnya. Pada bahan pangan hewani, lemak pada daging terletak pada jaringan lemak, pada susu terletak pada globula-globula lemak dan pada telur terdapat pada kuning telur.
d)     Bahan pangan hewani pada umumnya merupakan sumber protein dan lemak dan bahan pangan nabati merupakan sumber karbohidrat, vitamin, mineral, lemak dan protein.
Berdasarkan hal di atas maka pengolahan menjadi penting. Pengolahan penting karena dapat memperpanjang masa simpan, meningkatkandaya tahan, meningkatkan kualitas, nilai tambah dan sebagai sarana diversifikasi produk. Dengan demikian maka suatu roduk menjadi memiliki daya ekonomi yang lebih setelah mendapat sentuhan teknologi pengolahan.



3

 B.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Makalah ini yaitu :
1.      Guna memenuhi tugas mata pelajaran produktif
2.      Menambah ilmu dan wawasan mengenai  bahan pangan hewani dan cara pengelolaan bahanhewani
3.      Sebagai tolok ukur ketika kami ingin mendirikan usaha pengelolaan makanan.


C.    Rumasan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini yaitu :
1.       Pengertian bahan pangan hewani
2.       Jenis jenis  bahan pangan hewani
3.       Kandugan bahan pangan hewani
4.       Cara pengolahan bahan pangan hewani













4

BAB II
                                                                                     PEMBAHASAN          
  A.pengertian bahan pangan hewani
          Bahan pangan hewani adalah bahan pangan baik bahan mentah atau pun bahan olahan yang berasal dari hewan. Bahan pangan hewani mempunyai sifat-sifat yang khas, baik sifat fisik, sifat kimiawi maupun sifat biologinya, sehingga tidak bias digeneralisasi. Bahan pangan hewani merupakan sumber bahan pangan yang kaya akan protein dan lemak.
B.Jenis jenis bahan pangan hewani
         1.    Susu, yaitu produk berupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan diperoleh dengan cara perasan.
2.    Ikan, dalam arti luas adalah makhluk hidup yang hidup di air. Baik ar tawar, air payau maupun yang layak dan bisa dimakan. Ikan dalam arti sempit adalah semua jenis ikan sungai, ikan danau, ikan rawa, ikan yang dipelihara di empang dan sebagainya. Yang termasuk dalam kategori ikan (hasil perikanan) ini adalah hasil perikanan lainnya seperti kerang, teripang, abalone, dan lain-lain
3.    Daging, yaitu produk yang diperoleh dengan cara pemotongan ternak (mamalia dan unggas) . contohnya daging ayam ,kuda,kertbau,sapi
4.    Produk-produk olahan dari bahan pangan tersebut diatas misalnya produk-produk seperti krim, keju, susu bubuk, dan sebagainya. Produk olahan daging seperti sosis, dendeng, dan lain-lain.










5
C. kandungan pada bahan pangan hewani
1.  Kandungan Susu Sapi Per 100 Gram
  • kalori 61 Kkal
  • protein 3,2 gram
  • lemak 3,5 gram
  • karbohidrat 4,3 gram
  • kalium 1.200 mg
  • kalsium 143 mg
  • fosfor 694 mg
  • besi 1,7 mg
  • vitamin B1 0,03 mg
  • vitamin C sebanyak 1 mg.
 Manfaat Susu Untuk Kesehatan
  • Susu dapat membuat tulang menjadi kuat sehingga dapat mencegah osteoporosis, juga berfungsi dalam pertumbuhan tulang sehingga dapat cepat tinggi pada masa pertumbuhan anak.
  • Dapat menetralisir racun seperti timah atau logam yang masuk kedalam tubuh kita melalui makanan atau minuman.
  • Mencegah terjadinya penyakit darah tinggi, karena dapat menggerakkan dinding pembuluh darah sehingga tetap stabil.
  • Dalam dunia kecantikan, susu digunakan untuk mempercantik kulit agar terlihat lebih putih, mulus dan halus.
  • Menguatkan jantung dan sistem saraf sehingga tidak mudah lelah.
  • Mencegah terjadinya kanker usus.
  • Dapat membuat tidur lebih nyenyak. 



6
   2. Kandungan gizi yang terdapat pada ikan, antara lain:
a. Protein
Kandungan protein ikan lebih tinggi dari protein serealia dikacang-kacangan, setara dengan daging, sedikit dibawah telur.
  1. Protein ikan sangat mudah dicerna, sehingga baik bagi balita yang system pencernaannya belum sesempuna orang dewasa.
  2. Protein ikan mengandung berbagai asam amino dalam bentuk yang mendekati asam amino didalam tubuh manusia. Komposisi asam amino protein ikan juga lebih lengkap dibanding bahan makanan lain, salah satunya taurin, sangat bermanfaat merangsang pertumbuhan sel otak balita.
b. Lemak
  1. Asam lemak ikan merupakan asam lemak essensial yang sifatnya tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh sangat bermanfaat untuk mempertahankan kesehatan tubuh dan menjaga kestabilan kadar kolesterol.
  2. Beberapa ikan yang berasal dari laut dalam seperti salmon, tuna, sarden dan makarel, mengandung asam lemak yang tergabung dalam kelompok asam lemak omega 3. Yang paling dominan dari kelompok ini adalah asam eikosapentaenoat (EPA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA). Keduanya bermanfaat dalam menurunkan kolesterol dalam darah dan meningkatkan pertumbuhan sel-sel otak sikecil
C. Vitamin
  1. Vitamin A : banyak terdapat pada minyak hati ikan bermanfaat mencegah kebutaan pada anak.
  2. Vitamin D : selain  terdapat dalam daging ikan, juga pada telur serta minyak hati ikan. Vitamin ini penting bagi pertumbuhan dan kekuatan tulang.
  3. Viatamin B6 : membantu metabolisme asam amino dan lemak serta mencegah anemia dan kerusakan syaraf.






7
d. Mineral
  1. Zat besi: jauh lebih mudah diserap tubuh ketimbang dari sumber lain seperti serealia atau kacang-kacangan. Zat besi membantu mencegah terjadinya anemia.
  2. Yodium: mencegah terjadinya penyakit  gondok serta hambatan pertumbuhan anak, bahkan juga kecerdasannya
  3. Selenium: berperan membantu metabolisme tubuh dan sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas, antioksidan bisa mencegah terjadinya penyakit degeneratif seperti jantung koroner.
  4. Seng: membantu kerja enzim dan hormone.
  5. Fluor: menguatkan serta menyehatkan gigi skecil.
  3.Kandungan Gizi Pada Daging
Daging biasanya diklasifikasikan dengan daging merah atau daging putih. Contoh daging merah ialah seperti pada daging sapi dan yang termasuk daging putih yaitu pada daging ayam. Seperti pada sumber protein pada umumnya, terkandung banyak zat pembangun yang menjadikannya penting untuk dikonsumsi. Sejumlah protein penting juga terdapat pada  daging.
Protein
Protein merupakan zat yang akan membangun jaringan pada tubuh, menjadikan anti bodi alami tubuh bekerja dengan baik yang menghindarkan diri dari terjangkitnya berbagai penyakit. Asam amino essensial pada daging merupakan yang terbaik dikelasnya.
Protein juga berfungsi sebagai pembentuk otot dan masa tulang, otot kuat dan berisi adalah salah satu sumber manfaat utama protein.
Zat Besi
Zat besi juga terkandung melimpah pada daging, sehingga pembentukan sel darah merah akan lebih optimal. Fungsi zat besi ini untuk menghindarkan diri dari gejala anemia
Vitamin
Kandungan vitamin yang menyehatkan seperti vitamin A, vitamin D dan vitamin B memberi bantuan pada sistem syaraf dan juga sangat baik untuk penglihatan, tulang, kulit dan gigi.
Lemak
Dibutuhkan oleh tubuh untuk produksi energi untuk beraktivitas sehari hari, lemak akan di proses oleh tubuh untuk meningkatkan energi agar dapat melakukan aktivitas. Selain itu lemak juga digunakan untuk membantu proses enzim dan pembentukan protein dalam tubuh.

8
D. Cara pengolahan bahan pangan hewani
Cara Penyimpanan Bahan Makanan Hewani.
Dalam penyimpanan bahan makanan, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Penyimpanan harus dilakukan dalam suatu tempat khusus yang bersih dan memenuhi syarat.
2. Barang-barang harus diatur dan disusun dengan baik sehingga :
1) Mudah untuk mengambilnya.
2) Tidak menjadi tempat bersarang atau bersembunyi serangga dan tikus.
3) Tidak mudah membusuk dan rusak, untuk bahan-bahan yang mudah membusuk harus disediakan tempat penyimpanan dingin.
Ada empat cara penyimpanan makanan yang sesuai dengan suhunya yaitu (Depkes RI, 2004) :
1. Penyimpanan sejuk (cooling), yaitu suhu penyimpanan 10 ºC – 15 ºC untuk jenis minuman buah, es krim dan sayur.
2. Penyimpanan dingin (chilling), yaitu suhu penyimpanan 4 ºC – 10 ºC untuk bahan makanan yang berprotein yang akan segera diolah kembali seperti daging..
3. Penyimpanan dingin sekali (freezing), yaitu suhu penyimpanan 0 ºC – 4 ºC untuk bahan berprotein yang mudah rusak untuk jangka waktu sampai 24 jam.
4. Penyimpanan beku (frozen), yaitu suhu penyimpanan < 0 ºC untuk bahan makanan protein yang mudah rusak untuk jangka waktu > 24 jam.










9

1.pengawetan dengan suhu rendah
       Teknik pengawetan makanan jenis ini memanfaatkan lemari pendingin. Suhu yang dibutuhkan dalam pengawetan jenis ini adalah antara -2 sampai 8 derajat celcius. Cara pengawetan dengan suhu rendah dibagi lagi menjadi 2 macam yaitu pendinginan dan pembekuan. Pendinginan hanya berfungsi untuk mendinginkan makanan sedangkan pembekuan bertujuan untuk membuat bahan makanan menjadi beku. Biasanya suhu yang dibutuhkan dalam proses pembekuan adalah antara -12 sampai -24 derajat celcius sedangkan untuk pembekuan cepat diperlukan suhu antara -24 sampai -40 derajat celcius.
2.pengawetan dengan suhu tinggi
Pengawetan makanan jenis ini dilakukan dengan proses memasak seperti merebus atau menggoreng. Panas yang dibutuhkan untuk mengawetkan makanan harus tepat agar kandungan gizi yang terdapat makanan tetap dapat terjaga. Pemanasan yang baik adalah dengan kadar suhu secukupnya yang sekiranya dapat mematikan mikroba pembusuk dan panthogen dalam bahan makanan.
3.pengawetan dengan pengeringan
Jenis pengawetan makanan ini bertujuan untuk menghilangkan sebagian atau seluruh kandungan air dari bahan makanan yang dilakukan dengan menggunakan energi panas dari matahari supaya kandungan air menguap. Dengan berkurangnya kandungan air dari bahan makanan tersebut, maka mikroba tidak dapat tumbuh lagi.
Keuntungan lainnya dari produk yang diawetkan dengan cara pengeringan ini adalah lebih ringan dan volume menjadi lebih kecil sehingga memudahkan dalam proses penyimpanan dan transportasi. Pengeringan yang baik terjadi apabila pemanasan yang terjadi merata.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengeringan adalah suhu, luas permukaan bahan, aliran udara dan tekanan uap di udara. Selain menggunakan energi panas dari matahari, pengeringan juga dapat dilakukan menggunakan alat pengering.
4.pengawetan dengan bahan kimia
Jenis pengawetan ini sering digunakan oleh industri-industri makanan skala besar yaitu dengan menambahkan bahan kimia tertentu. Penggunaan bahan kimia ini harus dalam takaran yang tepat dan sesuai dengan prosedur supaya aman untuk manusia yang mengonsumsinya. Pemberian asam dapat menurunkan pH yang terdapat pada makanan sehingga pertumbuhan bakteri pembusuk menjadi terhambat.



10

BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Pengolahan makanan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan untuk mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah makanan menjadi bentuk lain untuk konsumsi oleh manusia atau hewan di rumah atau oleh industri pengolahan makanan. Pengolahan makanan membutuhkan ladang bersih dan telah panen atau produk hewan yang disembelih dan penjual daging danmenggunakannya untuk memproduksi produk makanan menarik, dapat dipasarkan dan tahan lama. Proses yang sama digunakan untuk membuat pakan hewan. Contoh ekstrem pengolahan makanan meliputi penyiapan ikan fugu mati atau konsumsi dibawah gravitasi nol.
Bahan makanan hewani adalah bahan makanan yang merupakan produk dari hewan atau bahan makanan olahan yang berasal dari hewan. kebanyakan merupakan sumber protein dan lemak bagi tubuh. contohnya : susu, telur ayam, daging hewan, ikan, cumi, udang dan lain-lain.
Dari penjabaran diatas adalah contoh-contoh bagaimana cara mengolah makanan dari bahan hewani untuk dapat dikonsumsi oleh manusia, selain memiliki rasa yang lezat makan yang diolah juga masih terjamin nilai gizi yang terkandung didalam bahan-bahan hewani tersebut. Fungsi makan yang dikonsumsi yaitu menghasilkan energi untuk kelangsungan aktivitas,mengganti sel-sel tubuh yang telah usang atau rusak,pertumbuhan tubuh, sebagai zat pelindung dalam tubuh













11

Komentar

Postingan Populer