makalah FISIKA
MAKALAH
Tentang Gerak
Satelit Buatan Serta Gejala Yang
Menyertainya
Oleh:
Nama :
No :
Kelas :
Sekolah
Menengah Atas Negeri 5 Purworejo
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
|
2
|
Daftar Isi
|
3
|
BAB 1 : PENDAHULUAN
|
4
|
1. Latar Belakang
|
4
|
2. Rumusan Masalah
|
4
|
3. Batasan Permasalahan
|
5
|
4. Tujuan Penulisan
|
5
|
BAB 2 : PEMBAHASAN
|
6
|
1. Sejarah Satelit
|
6
|
2. Jenis Satelit dan Fungsinya
|
7
|
3. Prinsip Kerja Satelit
|
8
|
4. Jenis Orbit
|
9
|
6. Dampak Penggunaan Satelit di
Indonesia
|
10
|
Bab 3 : PENUTUP
|
11
|
1. Kesimpulan
|
11
|
2. Saran
|
11
|
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah. SWT
atas rahmat dan ridha-Nya, makalah yang berjudul “Satelit Buatan yang Mengorbit
Bumi dan Permasalahan yang Muncul” dapat disusun.
Makalah ini menjelaskan tentang sejarah, prinsip kerja, jenis satelit dan
bagaimana dampak penggunaan satelit di Indonesia.
Tujuan penulisan buku ini adalah
agar para pembaca mengetahui sejarah, prinsip kerja, jenis satelit, dan dampak
penggunaan satelit di Indonesia .Dengan adanya pengetahuan yang benar,
diharapkan para pembacan dapat menularkan ilmu mereka kepada orang lain.
Sadar akan kekurangan dan kelemahan
penulis, baik dalam penyajian, penulisan, dan kelemahan data yang disajikan.
Penulis mohon saran dan kritikan.
Semoga
makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca.
Selamat
Membaca !
Purworejo,20 Februari 2017
PENULIS
|
2
BAB.1. PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Satelit
adalah benda langit yang tidak memiliki sumber cahaya sendiri dan bergerak
mengelilingi planet tertentu sambil mengikuti planet tersebut beredar dengan
periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua macam satelit, yakni satelit alam
dan satelit buatan. Satelit alam adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan
manusia yang mengorbit sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya.
Contohnya Bulan yang merupakan satelit dari Bumi.
Pergerakan
satelit dalam mengelilingi bumi secara umum mengikuti hukum Keppler (Pergerakan
Keplerian) yang didasarkan pada beberapa asumsi yaitu pergerakan satelit hanya
dipengaruhi oleh medan gaya berat sentral bumi, satelit bergerak dalam bidang
orbit yang tetap dalam ruang, massa satelit tidak berarti dibandingkan massa
bumi, satelit bergerak dalam ruang hampa, dan tidak ada matahari, bulan,
ataupun benda-benda langit lainnya yang mempengaruhi pergerakan satelit.
Sementara
satelit buatan merupakan benda buatan manusia yang diluncurkan ke luar angkasa
untuk keperluan tertentu. Sama seperti satelit alam, satelit buatan tersebut
merupakan sebuah benda diangkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi. Satelit
dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan keguaananya seperti: satelit cuaca,
satelit komonikasi, satelit iptek dan satelit militer. Untuk dapat beroperasi
satelit diluncurkan ke orbitnya dengan bantuan roket. Negara -negara maju
seperti Amerika Serikat, Rusia, Perancis dan belakangan Cina, telah memiliki
stasiun untuk melontarkan satelit ke orbitnya. Oleh karena itu, makalah ini
dibuat untuk mengetahui sejarah dan perkembangan satelit buatan dan
permasalahan yang muncul dari satelit itu sendiri.
II. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana sejarah
satelit ?
2. Apa saja jenis satelit
beserta fungsinya ?
3. Apa prinsip kerja
satelit ?
4. Apa saja jenis orbit ?
5. Apa dampak penggunaan
satelit di Indonesia ?
6. Bagaimana pengaruh
kerapatan atmosfir terhadap kelajuan satelit buatan dalam mengorbit ?
4
III. Batasan
Permasalahan
Terlalu
banyak aspek yang perlu dibahas didalam makalah ini jadi untuk itu
diperlukannya batasan masalah, adapun yang menjadi pokok permasalahan didalam
pembahasan makalah ini adalah tentang kerapatan atmosfir dan Kelajuan dari
satelit buatan dalam mengorbit.
IV. Tujuan
Penulisan
1. Untuk mengetahui
sejarah satelit.
2. Untuk mengetahui jenis
satelit beserta fungsinya.
3. Untuk mengetahui
prinsip kerja satelit.
4. Untuk mengetahui jenis
orbit.
5. Untuk mengetahui
dampak penggunaan satelit di Indonesia.
5
BAB.2. PEMBAHASAN
1. Sejarah
Satelit
Satelit
buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada tanggal 4
Oktober 1957, dan memulai Program Sputnik Rusia, dengan Sergei Korolev
sebagai kepala disein dan Kerim Kerimov sebagai asistentnya. Peluncuran ini
memicu lomba ruang angkasa (space race) antara Soviet dan Amerika. Sputnik 1
membantu mengidentifikasi kepadatan lapisan atas atmosfer dengan jalan
mengukur perubahan orbitnya dan memberikan data dari distribusi
signal radio pada lapisan ionosphere. Karena badan satelit ini diisi dengan
nitrogen bertekanan tinggi, Sputnik 1 juga memberi kesempatan pertama dalam
pendeteksian meteorit, karena hilangnya tekanan dalam disebabkan
oleh penetrasi meteroid bisa dilihat melalui data suhu yang dikirimkannya
ke bumi. Sputnik 2 diluncurkan pada tanggal 3 November 1957 dan membawa awak
mahluk hidup pertama ke dalam orbit, seekor anjing bernama Laika. Pada bulan
Mei, 1946, Project Rand mengeluarkan desain preliminari untuk experimen wahana
angkasa untuk mengedarai dunia, yang menyatakan bahwa, "sebuah kendaraan
satelit yang berisi instrumentasi yang tepat bisa diharapkan menjadi alat ilmu
yang canggih untuk abad ke dua puluh". Amerika sudah memikirkan untuk
meluncurkan satelit pengorbit sejak 1946 dibawah Kantor Aeronotis angkatan
Laut Amerika (Bureau of Aeronautics of the United States Navy). Project RAND
milik Angkatan Udara Amerika akhirnya mengeluarkan laporan diatas, tetapi
tidak mengutarakan bahwa satelit memiliki potensi sebagai senjata militer.
Tetapi, mereka menganggapnya sebagai alat ilmu, politik, dan propaganda. Pada
tahun 1954, Sekertariat Pertahanan Amerika menyatakan, "Saya tidak
mengetahui adanya satupun program satelit Amerika." Pada tanggal 29 Juli
1955, Gedung Putih mencanangkan bahwa Amerika Serikat akan meluncurkan satelit
pada musim semi 1958. Hal ini kemudian diketahui sebagai Project Vanguard. Pada
tanggal 31 Juli, Soviets mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan satelit pada
musim gugur 1957.
Mengikuti tekanan dari American Rocket Society (Masyarakat
Roket America), the National Science Foundation (Yayasan Sains National), and
the International Geophysical Year, interest angkatan bersenjata meningkat dan
pada awal 1955 Angkatan Udara Amerika dan Angkatan Laut mengerjakan Project
Orbiter, yang menggunakan wahana Jupiter C untuk meluncurkan satelit.
Proyek ini berlangsung sukses, dan Explorer 1 menjadi satelit Amerika
pertama pada tanggal 31 Januari 1958. Pada bulan Juni 1961, tiga setengah tahun
setelah meluncurnya Sputnik 1, Angkatan Udara Amerika menggunakan berbagai
fasilitas dari Jaringan Mata Angkasa Amerika (The United States Space
Surveillance Network) untuk mengkatalogkan sejumlah 115 satelit yang mengorbit
bumi. Satelit buatan manusia terbesar pada saat ini yang mengorbit bumi adalah
Station Angkasa Interasional (International Space Station).
6
2. Jenis
Satelit dan Fungsinya
a. Satelit
astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan
objek angkasa lainnya yang jauh.
b. Satelit komunikasi
adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi
menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit komunikasi
menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe
terbaru menggunakan satelit pengorbit bumi rendah.
c. Satelit pengamat
Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit,
seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer
seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll.
d. Satelit navigasi
adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima di
permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah
satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat
selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan
penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal
satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian
beberapa meter dalam waktu nyata.
e. Satelit
mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan
untuk tujuan militer atau mata-mata.
f. Satelit tenaga
surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang
menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya
kepada 3 antena sangat besar di Bumi yang dapat digunakan untuk menggantikan
sumber tenaga konvensional.
g. Stasiun angkasa adalah
struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat tinggal manusia di luar
angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat angkasa lainnya oleh
ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan. Dan
kendaraan lain digunakan sebagai transportasi ke stasiun. Stasiun angkasa
dirancang untuk hidup jangka-menengah di orbit, untuk
periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan.
h. Satelit cuaca adalah
satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi.
i. Satelit
miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru dibuat
untuk mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini (500–200 kg),
satelit mikro (di bawah 200kg), satelit nano (di bawah 10 kg).
7
3. Prinsip
Kerja Satelit
Cara kerja satelit
secara system konvensional :
Yaitu
dengan mengirimkan sinyal dari computer dan direlai oleh satelit tanpa di
lakukan pemprosesan dalam satelit. Kelemahan metode ini, computer yang
ter-hubung langsung pada satelit harus bekerja selama 24 jam. Jika salah satu computer
dimatikan maka hubungan ke computer tersebut akan terputus. Keuntungannya
satelit komunikasi konvensional dapat digunakan tanpa perlu dimodifikasi.
Computer dalam satelit berfungsi untuk menyimpan sementara informasi yang
secara otomatis dapat dilakukan.
Cara kerja transmisi data melalui satelit :
Pemanfaatan system komunikasi satelit telah memberikan
kemampuan bagi manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari
berbagai penjuru dunia secara simultan tanpa memperhatikan jarak relatifnya.
Komponen dasar dari transmisi satelit adalah :
· Stasiun
bumi, digunakan untuk mengirim dan menerima data
· Satelit,
disebut juga dengan transponder
PC yang menggunakan jaringan internet dengan jaringan
satelit dikatagorikan se-bagai jaringan wireless dengan menggunakan gelombang
mikro. Gelombang mikro ini akan ditransmisikan dan diproses oleh stasiun
satelit bumi yang kemudian ditransmisikan ke satelit di angkasa luar, dan
selanjutnya akan dinerima kembali oleh stasiun sateit bumi tujuan.
Cara kerja transmisi data melalui satelit dengan
memperhatikan komponen-komponen tersebut, yaitu satelit menerima sinyal dari
stasiun bumi (up-link) kemudian memperkuat sinyal, mengubah frekuensi dan
mentransmisikan kembali data ke stasiun bumi penerima yang lain (down-link).
Dalam transmisi satelit ter-jadi penundaan atau delay karena sinyal harus
bergerak menuju ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi, jeda waktu sekitar 0,5
sekon. Satelit menggunakan frek-uensi yang berbeda untuk menerima dan mentransmisikan
data. Jangkauan frekuensi satelit adalah:
· 4-6
giga hertz,disebut dengan C-band
· 12-14
giga hertz, disebut dengan Ku-Band
· 20
giga hertz.
8
4. Jenis
Orbit
Banyak
satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit
bisa mengorbit dengan ketinggian berapa pun.
a. Orbit Rendah
(Low Earth Orbit, LEO): 300 – 1500 km di atas permukaan bumi.
b. Orbit Menengah (Medium
Earth Orbit, MEO): 1500 - 36000 km.
c. Orbit Geosinkron
(Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000 km di atas permukaan Bumi.
d. Orbit Geostasioner
(Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaan Bumi.
e. Orbit Tinggi
(High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.
Orbit berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan untuk
mengkategorikan satelit:
a. Orbit Molniya,
orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan inklinasi sekitar 63°.
b. Orbit Sunsynchronous,
orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yang selalu melintas ekuator
pada jam lokal yang sama.
c. Orbit Polar,
orbit satelit yang melintasi kutub
9
5. Dampak
Penggunaan Satelit di Indonesia
Meskipun
secara umum perkembangan maupun penggunaan satelit memberikan dampak positif berupa
kemudahan dalam aspek komunikasi, informasi hingga beberapa bidang lain
termasuk ekonomi dan militer, penggunaan satelit juga berpotensi menimbulkan
dampak negatif. Seperti diketahui bahwa siaran radio maupun televisi dan
telephon membutuhkan satelit sebagai suatu media dalam menyampaikan informasi.
Perkembangan Satelit Palapa yang terus dilakukan guna menutupi berbagai
kekurangannya, juga berimbas pada perkembangan alat-alat komunikasi seperti
televisi, radio, maupun telephon. Itulah salah satu dari sekian dampak dari
adanya ataupun digunakannya Satelit Palapa di Indonesia. Pembangunan pada
bidang telekomunikasi menjadi semakin maju. Sebagai contoh, dunia pertelevisian
Indonesia yang dulunya dipegang oleh sektor pemerintah, kini sudah mulai
dipenuhi oleh sektor-sektor swasta. Hal ini tentunya dilatar belakangi oleh
semaikin meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi, disamping berkembangnya
teknologi satelit di Indonesia.
Namun dengan tingkat kemajuan dalam perkembangan satelit di
kawasan Asia Tenggara, Indonesia dapat dikatakan juga memberikan dampak positif
bagi negara-negara Asia Tenggara lainnya. Seperti Filiphina dan Thailand yang
menggunakan jasa satelit dari Indonesia untuk keperluan di negerinya
masing-masing. Dengan demikian tentunya berimbas pula pada pemasukan kas negara
dari penyewaan satelit maupun penggunaan secara bersama. Mempercepat komunikasi
dan informasi, merupakan suatu dampak yang sangat menguntungkan dari
digunakannya Satelit Palapa di Indonesia. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri
pula bahwa saat ini manusia sendiri justru seakan dikuasai oleh teknologi yang
dikembangkan oleh manusia. Perkembangan satelit sendiri juga diikuti dengan
perkembangan internet. Tidak dipungkiri lagi bahwa keduanya sangat berkaitan.
Dalam permasalahan internet sendiri, dewasa ini sangat member dampak yang buruk
meskipun ada pula dampak positif lainnya. Mulai dari penipuan dalam transaksi
jual beli via on line hingga penyebaran gambar berbau pornografi maupun
kekerasan. Hal tersebut ditakutkan akan memberi pengaruh buruk, terutama pada
anak-anak, khususnya para pelajar.
Maka dengan kata lain, penggunaan jasa komunikasi satelit
yang berdampak pada globalisasi informasi, juga diharapkan mampu memberikan
pemerataan informasi secara menyeluruh bagi wilayah-wilayah di Indonesia.
Perubahan sosial di suatu negara tidak selalu membawa perkembangan positif,
namun ada yang negative yang mempengaruhi tingkah laku serta pola pikir
masyarakat, dimana sudah disinggung pada pembahasan di atas. Hal tersebut
menjadi sebuah tantangan bagi Indonesia untuk merekayasa pergeseran nilai zaman
tersebut sehingga menjadi cirri bangsa moderat, tanpa mengabaikan nilai dan
prisnsip kepribadian bangsa sendiri, yaitu Pancasila.
10
BAB.3. PENUTUP
I. Kesimpulan
Satelit alami adalah
benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang mengorbit sebuah planet atau
benda lain yang lebih besar daripada dirinya, seperti bulan yang merupakan
satelit alami bumi. Sebenarnya, terminologi ini berlaku juga bagi planet yang
mengelilingi sebuah bintang, atau bahkan sebuah bintang yang mengelilingi
galaksi, tetapi jarang digunakan. Bumi sendiri sebenarnya merupakan satelit
alami matahari. Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar
mengelilingi benda lain, misalnya satelit Palapa yang mengelilingi bumi.
II. Saran
Harapan bagi
para pembaca, agar dapat mengetahui penggunaan satelit sebagai telekomunikasi
dengan baik. Tidak menggunakan satelit untuk hal – hal yang melanggar. Lebih
dari itu, penulis mengharapkan agar dapat mempertahankan dan mengembangkan
satelit di Indonesia.
11
Komentar
Posting Komentar